Teknologi Pertanian dan Dampaknya pada Penurunan Stunting
ArtikelRemaja

Teknologi Pertanian dan Dampaknya pada Penurunan Stunting

Dipublikasikan pada 28 Januari 2025 00:39Oleh Muhammad Fausi, S.Kep., NsDisunting oleh Vika Ramadhana Fitriyani, S.Kep., Ns., MS

Teknologi Pertanian

Stunting atau pendeknya tubuh anak-anak akibat malnutrisi kronis adalah salah satu masalah kesehatan serius di Indonesia. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga pada perkembangan kognitif dan produktivitas masa depan mereka. Dalam upaya mengatasi stunting, teknologi pertanian memainkan peran penting dalam meningkatkan ketersediaan dan kualitas pangan yang berkontribusi terhadap perbaikan status gizi anak-anak.


Peran Teknologi Pertanian dalam Mengatasi Stunting

Penggunaan teknologi modern dalam pertanian, seperti irigasi otomatis, sensor tanah, dan pemetaan lahan dengan drone, dapat meningkatkan hasil panen secara signifikan, menghasilkan pangan yang lebih berkualitas dan bergizi. Hal ini tidak hanya mendukung ketersediaan makanan yang lebih tinggi, tetapi juga memungkinkan diversifikasi tanaman dengan penanaman berbagai jenis sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan yang kaya mikronutrien, memberikan akses keluarga terhadap makanan bergizi sepanjang tahun. Selain itu, teknologi membantu penggunaan pupuk dan pestisida yang lebih efisien, menjaga kualitas dan keamanan pangan dari kontaminan yang berbahaya. Rekayasa genetika dan bioteknologi juga berkontribusi dengan pengembangan varietas tanaman unggul yang lebih tahan penyakit dan lebih kaya nutrisi, seperti beras biofortifikasi yang dapat mengurangi kekurangan mikronutrien. Selain itu, inovasi dalam pengolahan dan penyimpanan pangan memastikan makanan tetap bergizi dan aman untuk dikonsumsi dalam jangka waktu lebih lama, mendukung ketahanan pangan secara berkelanjutan.


Dampak Positif Teknologi Pertanian

Dengan penerapan teknologi pertanian, tidak hanya ketahanan pangan yang meningkat, tetapi juga kualitas gizi dari makanan yang tersedia bagi masyarakat. Anak-anak yang mendapatkan asupan gizi yang cukup dan berkualitas akan memiliki pertumbuhan yang optimal, mengurangi risiko stunting, dan meningkatkan potensi mereka untuk berkembang dengan baik di masa depan.


Tantangan dan Solusi

Meskipun teknologi pertanian menawarkan banyak solusi, penerapannya masih menghadapi beberapa tantangan, termasuk akses terhadap teknologi, biaya, dan pengetahuan petani. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan komunitas dalam mendukung penerapan teknologi ini melalui penyuluhan, pelatihan, dan subsidi.


Referensi :

Amaree et al (2020). The Role Agriculture in Reducing Child Undernutrition in Nigeria. https://doi.org/10.2499/p15738coll2.133740

Kathryn J Fiorella et al (2016). Agricultural interventions for improved nutrition: A review of livelihood and environmental dimensions. https://doi.org/10.1016/j.gfs.2016.03.003

World Health Organization (2015). Stunting in A Nutshell. https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell